Post Top Ad

Senin, 03 Desember 2018

Produk Pembangkit Listrik Sederhana Energi Angin


Hasil gambar untuk kincir angin

Produk karya rekayasa pembangkit listrik sederhana yang menjadi pembahasan kali ini adalah pembangkit listrik sederhana energi angin. Angin yang menggerakkan kincir angin, akan memutarkan dinamo dan menghasilkan listrik. Kestabilan daya listrik dapat diperoleh dengan cara menyimpan energy listrik pada baterai/akumulator (DC) melalui kontrol panel. Beban listrik yang membutuhkan arus listrik DC dapat langsung menggunakan listrik hasil pembangkitan, sedangkan beban listrik yang membutuhkan arus listrik AC (standar PLN), melalui inverter arus listrik DC dialirkan agar diperoleh arus listrik AC yang digunakan untuk beban di antaranya berupa mesin listrik, pompa air, penerangan umum.

1. Desain Produk Rekayasa Pembangkit Listrik Sederhana Energi Angin


Desain merupakan proses membuat dan menciptakan objek baru. Desain produk rekayasa
merupakan gambar rancangan awal dalam membuat sebuah produk rekayasa. Pembangkit listrik sederhana energi angin sebagai produk yang akan dikembangkan dalam pembahasan produk rekayasa pada materi prakarya dan kewirausahaan berikut ini. Gambar menunjukkan desain pembangkit listrik sederhana energy angin, sedangkan Gambar 2.11 menunjukkan ukuran aluminium angle yang digunakan untuk membuat menara dalam pembuatan model kincir angin.

2. Bahan Pendukung Produk Rekayasa Pembangkit Listrik Sederhana Energi Angin



Pembuatan model pembangkit listrik sederhana dalam hal ini adalah menara pembangkit listrik energi angin dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok berikut.

a. Dudukan menara
b. Menara
c. Kincir angin

Bagian dudukan menara, bagian menara dan bagian kincir disatukan menjadi satu kesatuan membentuk model pembangkit listrik sederhana energi angin. Material yang digunakan sesuai dengan bahan yang ada di sekitar di antaranya kayu, bambu, kaleng bekas, aluminium angle.

a. Bagian Dudukan Menara

Bahan pendukung pembuatan pembangkit listrik sederhana energi angin terdiri atas: dudukan menara, plat penopang bagian bawah, dan screw. Dudukan menara diambil ukuran garis tengah 25 cm. Plat dibentuk sedemikian rupa seperti pada Gambar membentuk siku sebagai media untuk menyatukan antara dudukan menara dan menara dan dipasang dengan menggunakan screw.

b. Bagian Menara
Bahan pendukung pembuatan bagian menara digunakan aluminium angleyang dipotong dengan variasi ukuran


c. Bagian Kincir Angin Bahan pendukung bagian kincir angin :

- Klem, dibentuk sedemikian rupa sehingga membentuk lingkaran dengan diameter sesuai dengan dinamo DC yang disiapkan.
- Plat dudukan kincir, dipotong membentuk siku. Center kincir, terbuat dari kayu dibentuk sebagai tempat untuk dudukan blade/kincir
Gear pengunci kincir, sebagai media untuk menggabungkan antara centerkincir dan dinamo
DC. Pemasangan center kincir dengan gear seperti ditunjukkan pada Gambar 2.15.
Blade/kincir, dibuat sebanyak tiga buah.
- Kabel, dinamo, dan screw , dapat diperoleh di toko yang menyediakan komponen elektronik.

3. Alat Pendukung Produk Rekayasa Pembangkit Listrik


Sederhana Energi Angin

Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan model pembangkit listrik sederhana energi angin seperti pada Gambar

a. Bor tangan,
Bor Tangan sebagai alat pelubang bahan yang akan digunakan. Jenis bor tangan pengoperasiannya secara manual dan menggunakan mesin. Mata bor disesuaikan dengan kebutuhan. Perhatikan keselamatan kerja dalammenggunakannya. Perawatan pada mesin perlu menjadi perhatian.

b. Obeng,
Obeng (screwdriver) digunakan untuk memasang baut (screw). Jenis obeng di antaranya obeng kembang atau plus (+) dan slotted atau obeng minus (-). Penggunaannya disesuaikan dengan jenis baut yang akan digunakan.

c. Tespen,
Tespen sebagai alat untuk mendeteksi kelistrikan. Perhatikan spesifikasinya. Alternatif alat yang dapat digunakan adalah multitester / AVO meter. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur besaran listrik Ampere (satuan arus listrik), Ohm (satuan hambatan listrik) dan Volt (satuan tegangan) listrik. Perhatikanselector switch saat menggunakannya. Pelajari manual book dari multitester.

d. Gergaji
Gergaji sebagai alat perkakas yang digunakan untuk memotong atau membelah. Jenis gergaji disesuaikan dengan bahan yang digunakan
dalam pembuatan model menara kincir angin: apakah menggunakan bambu, kayu, besi/aluminium, PVC atau bahan yang lain. Ada dua jenis gergaji: gergaji tangan atau gergaji mesin. Perhatikan keselamatan kerja saat menggunakan alat ini.

f. Penggaris
Penggaris sebagai alat pengukur dan alat bantu gambar. Penggaris segitiga yang terdiri atas segitiga siku-siku dan segitiga 300 – 600 baik digunakan dalam hal ini.

h. Meteran pita
Meteran merupakan perkakas yang digunakan untuk mengukur satuan panjang baik dalam perencanaan maupun pada proses pembuatan model menara kincir angin. Komponen yang perlu diperhatikan pada meteran pita adalah bagian Tru Zero Hook, adalah komponen yang
berada di awal pengukuran agar pengukuran bisa akurat. Tru Zero Hook yang baik dapat bergeser ke depan dan ke belakang saat dipakai dan bukan ke samping atau
diagonal. Stanley adalah penemu pertama measuring tape rule pada tahun 1930.
j. Pensil
Pensil digunakan untuk memberi tanda pada ukuran yang akan dibuat.

4. Proses Pembuatan Produk Rekayasa Pembangkit Listrik Sederhana Energi Angin

a. Produk Rekayasa Pembangkit Listrik Sederhana
Angin yang menggerakkan kincir angin akan memutarkan generator dan menghasilkan listrik. Kestabilan daya listrik dapat diperoleh dengan cara menyimpan dayanya di baterai/ akumulator (DC) melalui kontrol panel. Beban listrik yang membutuhkan arus listrik DC dapat langsung menggunakan listrik hasil pembangkit, sedangkan beban listrik yang membutuhkan arus listrik AC (standar PLN), arus listrik DC dialirkan ke inverter agar diperoleh arus listrik AC yang digunakan untuk beban-beban, di antaranya berupa mesin listrik, pompa air, penerangan umum. Diagram alir proses pembuatan model kincir angin ditunjukkan seperti pada gambar


Tahapan proses produksi dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Siapkan alat dan bahan. Perhatikan dan gunakan alat keselamatan kerja.
2) Langkah awal dalam pembuatan model menara, ukur dan potongaluminium engle dengan beberapa ukuran yang ada sesuai kebutuhan.
3) Tentukan posisi lubang untuk penempatan screw, beri tanda titik dengan menggunakan pensil. Bor tiap-tiap titik.
4) Siapkan dudukan menara.
5) Rakit dan pasang satu per satu potongan-potongan aluminium engle tadi hingga membentuk menara kincir angin.
6) Satukan dudukan menara dan menara.
7) Siapkan dinamo, cek kondisinya dengan menggunakan multitester.
8) Pasang kincir pada center blades.
9) Pasang center kincir yang sudah dipasang blades
pada dinamo, dan gunakan klem pasang bagian kincir pada menara.
10) Sambungkan kabel untuk kutub positif dan kutub negatif (DC).
11) Pastikan rangkaian sudah benar. Coba dengan memberikan angin buatan dengan menggunakan kipas angin. Ukur ujung tegangan DC dengan menggunakan multitester (posisi selector switch pada DC volt).
12) Sambungkan pada lampu LED, perhatikan lampunya. 13) Arus listrik yang dibangkitkan diindikasikan dengan menyalanya lampu.

b. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Keamanan kerja adalah unsur-unsur penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman, baik berupa materil maupun nonmateril. Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material di antaranya sebagai berikut : 1) baju kerja, 2) helm, 3) kaca mata, 4) sarung tangan, 5) sepatu Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai berikut . 1) buku petunjuk penggunaan alat, 2) rambu-rambu dan isyarat bahaya, 3)

Kesehatan kerja adalah suatu kondisi kesehatan yang bertujuan agar masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik jasmani, rohani, maupun sosial, dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja maupun penyakit umum. Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai keadaan terhindar dari bahaya selama melakukan pekerjaan. Dengan
kata lain keselamatan kerja merupakan salah satu faktor yang harus dilakukan selama bekerja. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang menginginkan terjadinya kecelakaan. Keselamatan kerja sangat bergantung .pada jenis, bentuk, dan lingkungan di mana pekerjaan itu dilaksanakan

c. Penerapan K3

Kesehatan dan keselamatan Kerja (K3) pada dunia usaha dan dunia industri harus diperhatikan dengan saksama oleh semua tenaga kerja dalam lingkup kerjanya. Pelaksanaan K3 merupakan salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, dan bebas dari pencemaran lingkungan sehingga dapat mengurangi kecelakaan dalam kerja dan dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

Bekerjalah dengan aman dari bahaya listrik. Keselamatan adalah prioritas utama pada setiap pekerjaan. Kecelakaan listrik terjadi akibat kecerobohan atau kurangnya pengertian tentang listrik. Oleh sebab itu, perlu diperhatikan keselamatan kerja untuk meningkatkan kesiapan terhadap bahaya listrik dan potensi lain yang mungkin muncul pada pekerjaan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kerja yang menggunakan peralatan listrik, antara lain sebagai berikut.

1) Kembangkan sikap tanggung jawab atas keselamatan diri.
2) Biasakan menjaga kebersihan di area kerja dari kotoran/material.
3) Pakailah pakaian keselamatan kerja, tidak terlalu longgar untuk menghindari terjerat mesin yang berputar.
4) Gunakan safety shoes.
5) Gunakan kacamata pada saat memakai peralatan dan perlengkapan yang menghasilkan scrap yang dapat membahayakan mata.
6) Gunakan pelindung telinga pada tempat yang bising.
7) Logam cicin (penghantar listrik yang baik), sebaiknya tidak digunakan pada saat bekerja pada rangkaian yang berarus listrik.
8) Helm yang kuat dikenakan di tempat yang dianjurkan.
9) Rambut panjang diikat/dipotong jika bekerja pada mesin.
Desember 03, 2018 / by / 0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad